Gunung Butak

IMG_9987
Summit Butak.

Setelah sekian lama ga pernah main-main jauh, akhirnya kemarin hari senin (30/04/2018) saya dan teman-teman dari lab biologi fix juga berangkat ke Gunung Butak, Malang. Rencana ini sebenarnya saya sempat mendapat info dadakan, jadi semua persiapan pendakian juga kami persiapkan secara mendadak. Hehe (Tapi semua keperluan aman terpenuhi, peralatan camping, pencahayaan, amunisi makanan, minuman semuanya lengkap). Kami berangkat ber 13 orang. Cukup banyak memang dan beberapa diantara kami baru pengalaman pertama ini pendakian. Kami memulai pemberangkatan dari lab biologi UMM kampus 3 sekitar pukul 16.00 menuju Gunung Butak yang terletak di daerah Batu. Gunung Butak ini tetanggaan dengan gunung sebelahnya yaitu Gunung Panderman. Lokasi parkir dan pembelian tiket pun juga satu tempat. Lanjutkan membaca “Gunung Butak”

Pendakian Penanggungan

Oke, ini tentang pendakian ke-2 saya. Pendakian dadakan setelah berhari-hari dengan kesibukan tinggi. Hari Sabtu 18.00 perjalanan dimulai dari start kampus Malang sampai ke kota pasuruan. Selang istirahat perjalanan dilanjutkan pukul 22.00 ke lokasi hiking ke-2 saya. Gunung Penanggungan Trawas Mojokerto.

Penanggungan merupakan salah satu gunung diwilayah daerah hutan Trawas Mojokerto. Medan hiking di Penanggungan cukup mudah tapi tetap saja melelahkan (bagi saya 😀). Penanggungan menjadi salah satu objek kunjungan luar biasa yang akan menjadi sasaran beberapa pendaki gunung. Memang tidak setinggi gunung Arjuno atau gunung Semeru, tapi penanggungan tetap saja membuat saya ternganga tak berdaya saat sudah sampai di camp. Perjalanan pendakian yang dimulai sekitar pukul 23.00 hingga 02.00 pagi dari lereng hingga camp, dan dari camp ke puncak Penanggungan sekitar 2 jam namun kami kemarin tidak melanjutkan perjalanan hingga puncak karena kelelahan yang teramat sangat. Namun hal ini tidak mengurangi kepuasan dan kelegaan kami dalam pendakian. Lanjutkan membaca “Pendakian Penanggungan”

Sel adalah Bahan Kimia

Sel tersusun oleh protoplasma dengan organel – organel sel didalamnya. Protoplasma dan organel sel ini tersusun dari senyawa-senyawa baik organik maupun anorganik. Senyawa penyusun protoplasma dan organel dalam sel mempunyai komposisi:

Air

Dalam sel terdapat air dalam bentuk

  • Air intramolekuler, air yang menjadi bagian dari molekul protein
  • Air terikat, air yang terikat pada protoplasma
  • Air bebas, air yang terdapat bebas pada vakuola
    Fungsi air: pelarut, media dispersi koloid, stabilitas suhu, media transfer makanan, agensi reaksi enzimatis

Garam Mineral

Keberadaannya dalam sel dalam bentuk ion bebas maupun terikat pada molekul lain seperti protein. Dibedakan atas unsur makro (C,H,O,N,S,P,K,Ca) dan unsur mikro (Fe, Mo, Zn, Cu, Co). Fungsinya berperan dalam mengatur tekanan osmosis sel.   Lanjutkan membaca “Sel adalah Bahan Kimia”

Sel Mengerjakan Seluruh Sistem Tubuh pada Manusia

Tubuh manusia tersusun oleh sistem dan komponen yang sangat kompleks dan rumit. Sistem tersebut saling berkoordinasi sehingga membentuk fungsi tubuh yang mampu melakukan berbagai aktivitas manusia misalnya sistem pencernaan dalam proses makan, sistem pernafasan yang bertugas dalam proses pernafasan manusia dan lainnya. Sistem ini disebut sistem organ, sistem organ terdiri dari kumpulan organ yang saling bekerja sama untuk melakukan suatu sistem kerja tertentu, misalnya sistem pencernaan dapat bekerja karena adanya berbagai organ yaitu mulut, lambung, usus, hati dan lain – lain. Organ – organ ini mampu bekerja karena adanya jaringan-jaringan yang mampu bekerja sama untuk melakukan fungsi organ tertentu, misalnya organ usus yang terdiri dari jaringan epitel, jaringan otot, jaringan ikat dan jaringan saraf.

Nah, jaringan mampu bekerja aktif karena didalamnya terdapat unit-unit kecil yang melakukan pekerjaan dari tahap paling kecil penyusun tubuh makhluk hidup. Unit terkecil ini disebut dengan sel. Sel merupakan unit kecil makhluk hidup yang menjadi dasar kehidupan, seluruh sistem tubuh pada dasarnya dikerjakan oleh sel. Sel – sel memikul tugas yang berbeda dan memiliki letak tertentu dibagian tubuh manusia untuk melakukan sistem kerja tubuh tertentu. Pada manusia tersusun oleh banyak sekali sel. Sel ini akan saling bergabung, bekerja sama dan berkomunikasi dengan sel lain untuk melakukan suatu fungsi kerja tertentu.

Beberapa contoh sel mengerjakan seluruh sistem tubuh manusia diantaranya sebagai berikut

  1. Sekresi saliva pada saat lapar

Mekanisme lapar dan ingin makan biasanya ditandai oleh munculnya air liur atau saliva pada mulut, kemudian bisa jadi ada tegukan liur. Munculnya liur ini bermula dari mata yang melihat makanan kemudian sel saraf pada mata akan mengirim pesan pada sel-sel otak untuk memberikan respon, respon ini dikirim oleh sel saraf lain untuk ditanggapi oleh kelenjar ludah, sel – sel pada kelenjar ludah yang menerima informasi respon tersebut memiliki tugas mensekresikan saliva pada saat itu. Sehingga saliva muncul. Kerja sel yang utama pada saat ini dilakukan oleh sel-sel sekresi pada kelenjar ludah.

2. Proses penyembuhan luka

Pada saat tangan terluka, akan ada peningkatan aliran darah kedalam daerah luka, kemudian terjadi proses membersihkan sel dan benda asing yang masuk, hal ini dilakukan oleh sel darah putih untuk menghindari infeksi bakteri sehingga sel darah putih berusaha melakukan perlawanan. Selain itu ada fungsi khusus trombosit atau keping darah dalam proses pembekuan darah agar tidak terjadi pendarahan berlebih. Kemudian sel-sel dalam kulit akan memulai regenerasi atau pembentukan sel baru melalui proses pembelahan sel. Misalnya oleh sel epitel. Lanjutkan membaca “Sel Mengerjakan Seluruh Sistem Tubuh pada Manusia”

Teknik Menangkap Mikroba & Teknik Biakan Murni

Teknik Menangkap Mikroba

  • Sumber Mikroba

Mikroba dapat ditemukan di Udara, Air, tubuh, rambut, Debu, Pakaian, Mulut, Makanan, Tanah dan lain-lain. Koloni Mikroba merupakan Mikroorganisme uniselular maupun multiselular dapat berada sebagai individu terpisah atau sebagai kumpulan yang bebas satu sama lain.

  • Perbedaan Koloni Bakteri dan Jamur
Bakteri Jamur
Bening dan Licin Suram
Seperti tetesan susu Terdapat serabut misellium
Berlendir dan kental  
  • Pengamatan Pada Jamur
  1.  Jumlah Koloni : jumlah koloni yang muncul dalam suatu cawan media.
  2. Warna Koloni: warna koloni jamur biasanya lebih suram.
  3. Ukuran Koloni (Jangka Sorong)

Lanjutkan membaca “Teknik Menangkap Mikroba & Teknik Biakan Murni”

Sterilisasi, Perhitungan & Pembuatan Media

Sterilisasi

Sterilisasi adalah suatu proses membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan (mikroorganisme). Dalam mikrobiologi sterilisasi merupakan tahap yang sangat penting, karena dalam tahap sterilisasi semua alat dan media yang kita gunakan untuk proses inokulasi, pembiakan, atau penanaman mikroba dalam keadaan steril dan tidak terkontaminasi oleh mikroba lain yang ada dilingkungan sekitar.

Jenis sterilisasi:

  1. Sterilisasi Mekanik: Misalnya menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (Filtrasi)
  2. Sterilisasi Fisik : Misalnya melalui Pemanasan (pemijaran dengan bunsen, uap air bertekanan-autoclaf) dan penyinaran UV. Misalnya bunsen, autoklaf, uap air.
  3. Sterilisasi Kimiawi : Misalnya senyawa desinfektan. Misalnya alkohol 70%

Langkah-langkah sterilisasi menggunakan autoklaf diantaranya:

  1. Menyiapakan alat dan bahan yang akan disterilisasi
  2. Membungkus alat yang akan disterilisasi dengan kertas sampul coklat
  3. Untuk alat-alat seperti jarum ose, spuit, dan kapas lidi, langsung dibungkus menggunakan kertas sampul dan melipat sedikit bagian atas dan bawah kemudian distaples serta diberi tanda bagian yang akan disobek nantinya.
  4. Untuk cawan petri, langkah pertama adalah menyiapkan ketas sampul. Meletakkan cawan petri pas dibagian tengah dengan posisi penutup ada dibawah. Menarik bagian ujung masing-masing kertas dan melipat ketengah. Bagian ujung yang satu ditarik ke tengah dan bagaian yang satunya juga dilipat ketengah. Menarik kedua bagian yang sudah terlipat kebelakang. Lakuakan hal sama pada bagian yang satu lagi.
  5. Untuk tabung reaksi hanya menutup bagian ujung dengan alumunium foil dan karet.
  6. Untuk erlenmeyer biasanya berisi media yang akan disterilisasi, cukup hanya dengan menutup ujung erlenmeyer dengan kapas dan membungkus dengan alumunium foil dan karet.
  7. Memasukkan semua alat dan media kedalam autoklaf.

Lanjutkan membaca “Sterilisasi, Perhitungan & Pembuatan Media”

Pengenalan Alat & Bahan dalam Mikrobiologi

Mikrobiologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme (bakteri, maupun jamur).

Alat – Alat dalam Mikrobiologi:

  • AUTOCLAVE: Alat yang hampir mirip dengan panci atau dandang, alat ini berfungsi untuk sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan mikrobiologi. Sterilisasi alat dan media dengan pemanasan basah. Suhu yang digunakan 121 derajat, tekanan 15 Atm, waktu 30 menit.
  • ENKAST: Alat yang berfungsi sebagai tempat penanaman mikroba dan melakukan kegiatan mikrobiologi (penanaman, isolasi, pembiakan dan lain-lain).
  • LAMINAR AIR FLOW (LAF): Alat yang berfungsi sebagai ruangan untuk pengerjaan secara eseptis. Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan.
  • MAGNETIC STIRER: Alat yang berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
  • TIMBANGAN ANALITIC: Alat yang berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
  • JARUM OSE: Alat yang digunakan untuk menginokulasi mikroba yang akan dipindahkan ke medium lain dan untuk mengambil media yang padat.
  • VORTEX: Alat yang berfungsi untuk menghomogenkan suspensi sampel.
  • COLONY COUNTER: Alat yang berfungsi untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh dalam cawan petri.
  • BUNSEN: Alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan pemanasan.
  • KAPAS LIDI: Alat yang berfungsi untuk streaking dari bahan cair.
  • MIKROPIPET: Alat yang berfungsi untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl.
  • TIP: Tip bersungsi sebagai tempat untuk cairan dalam ukuran 1µl sampai 20 µl.
  • PAPER DISH: Sebagai titik acuan penetesan desinfektan.
  • SPUIT : Untuk mengambil larutan
  • INKUBATOR: Alat yang berfungsi untuk menumbuhkan mikroorganisme yang ingin  ditumbuhkan (untuk menginkubasi).
  • TABUNG DURHAM: Untuk mengidentifikasi adanya bakteri coliform.
  • SPATULA : Untuk mengaduk larutan
  • PINSET: Untuk mengambil / menjepit bahan atau sampel
  • KACA BENDA: Untuk meletakkan objek pengamatan mikroskopik
  • KACA PENUTUP: Untuk menutup objek pengamatan mikroskopis yang akan diamati
  • PIPET TETES: Untuk mengambil larutan dalam ukuran yang sedikit (kurang teliti pengukurannya dalam bentuk tetes).
  • CAWAN PETRI: Untuk meletakkan media tanam mikroba.
  • TABUNG REAKSI: Untuk meletakkan sampel atau larutan.
  • BEAKER GLASS: Untuk meletakkan dan mengukur suatu larutan.
  • ERLENMEYER: Untuk meletakkan larutan atau untuk meletakkan bahan yang akan dicampurkan dalam bentuk cair.
  • RAK TABUNG REAKSI: Untuk meletakkan tabung reaksi.

Lanjutkan membaca “Pengenalan Alat & Bahan dalam Mikrobiologi”

Histologi Tumbuhan (Meristem & Parenkim)

Jaringan meristem adalah jaringan yang masih akif membelah atau terdiri dari sel-sel embrional sehingga disebut juga jaringan embrional. Ciri – ciri jaringan meristem diantaranya sel-selnya berukuran kecil, dinding sel tipis, inti sel besar, vakuola kecil. Berdasarkan asalnya jaringan meristem dibagi menjadi:

  1. Meristem primer: Berasal dari jaringan embrional dan biasanya terdapat pada ujung batang / akar.
  2. Meristem sekunder: Berasal dari jaringan dewasa yang masih memiliki kemampuan meristematis dan biasanya terdapat pada kambium (lateral).

Beberapa tumbuhan yang digunakan untuk pengamatan meristem diantaranya:

  • Meristem primer : Batang Sambucus javanicus
  • Meristem sekunder : Batang Melaleuca leucadendron

Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang sel nya berdinding selulosa tipis berfungsi sebagai tempat fotosintesis, respirasi dan penyimpan cadangan makanan. Ciri – ciri jaringan parenkim diantaranya Sel-sel berukuran besar berdinding tipis, susunannya renggang, vakuolanya besar dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.

Beberapa tumbuhan yang digunakan untuk pengamatan parenkim diantaranya:

  • Parenkim lipatan : Tulang daun Pinus mercussi
  • Parenkim bercabang (Aktinenkim) : Batang Canna indica
  • Parenkim udara (Aerenkim) : Batang Eichornia crassipes
  • Parenkim Penimbun : Buah dan kulit buah Musa paradiciata

Pengamatan:

llMeristem primer : Batang Sambucus javanicus

lllMeristem sekunder : Batang Melaleuca leucadendron Lanjutkan membaca “Histologi Tumbuhan (Meristem & Parenkim)”

Histologi Tumbuhan (Epidermis & Derivatnya)

Epidermis merupakan lapisan sel yang paling luar dan menutupi permukaan bagian tubuh tmbuhan (daun, bunga, buah dan biji). Fungsinya sebagai alat perlindungan (penguapan, kerusakan, perubahan suhu dll). Epidermis memiliki modifikasi atau perubahan-perubahan tertentu. Alat tambahan yang ada pada lapisan epidermis dan berfungsi untuk melindungi bagian dalam tumbuhan. Modifikasi ini diantaranya:

  1. Trikoma
  2. Stoma
  3. Rambut Akar
  4. Litokis / Litosit

Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/rambut. Trikoma dapat ditemukan di seluruh organ. Fungsinya untuk memperluas & mengurangi penguapan, perlindungan dan sekresi zat (garam, madu, polisakarida). Jenis Trikoma (berdasar ada tidaknya fungsi sekresi):

  • Trikoma Glanduler: Trikoma yang memiliki kelenjar untuk pengeluaran Sekret.
  • Trikoma Aglanduler: Trikoma yang tidak memiliki kelenjar untuk pengeluaran sekret.

Beberapa tumbuhan yang digunakan untuk pengamatan diantaranya:

  • Trikoma Glanduler:
  • Datura metel (Kecubung)
  • Muntingia calabura (Kersen)
  • Orthosiphon aristatus (Kumis kucing)
  • Trikoma Aglanduler:
  •  Artocarpus communis (Sukun) : berbentuk batang
  • Hibiscus tiliaceus (Waru) : berbentuk bintang
  • Aleurites moluccana(Kemiri) : berbentuk bintang
  • Saccharum officinarum (Tebu) : berbentuk jarum
  • Durio zibethinus (Durian) : berbentuk bintang berduri

Stomata adalah celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup. Berfungsi untuk pertukaran udara. Jenis bentuk Ginjal dan bentuk Halter. Beberapa tumbuhan yang digunakan untuk pengamatan diantaranya:

  • Dieffenbachia amoena stomata berbentuk ginjal
  • Pennisetum purpureum stomata berbentuk halter

Pengamatan:

Trikoma Glanduler

000

Gambar 1. Muntingia calabura (Kersen) Lanjutkan membaca “Histologi Tumbuhan (Epidermis & Derivatnya)”

Sitologi (Penebalan Dinding Sel & Plasmolisis)

Dinding sel merupakan bagian sel yang berfungsi melindungi isi sel dan mempertahankan bentuk sel pada tumbuhan. Ada tiga bagian pokok dinding sel yaitu:

  1. Substansi interseluler (lamela tengah): Terdiri atas zat-zat pektin atau protopektin yang menyusun dinding primitif pada sel yang baru.
  2. Dinding primer: Dinding yang pertama kali terbentuk pada waktu pertumbuhan sel dinding ini mengandung selulosa dan pektin atau polisakarida.
  3. Dinding sekunder: Dinding sel yang terbentuk di sebelah dalam dinding sel primer setelah sel tumbuhan berhenti membesar dan biasanya hany terdapat pada permukaan tertentu saja

Penebalan dinding sel dibedakan menurut arah penebalannnya:

  1. Penebalan sentripetal: Penebalan ke arah dalam. Contohnya: sel epidermis daun beringin (Ficus benjamina) ditemukan sistolit dan litosit
  1. Penebalan sentrifugal: Penebalan ke arah luar. Contohnya: dinding luar serbuk sari bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) dan beberapa jenis tumbuhan

Beberapa tumbuhan yang digunakan untuk pengamatan diantaranya:

  • Daun Ficus elastica : penebalan ke dalam ditemukan sistolit dan litosit. Litosit merupakan sel epidermis yang membesar dan mengandung sistolit, sedangkan sistolit merupakan penebalan dinding sel yang menonjol ke arah dalam berbentuk seperti sarang lebah atau seperti buah murbei.
  • Batok Cocos nucifera: penebalan kedalam.
  • Pollen Mirabilis jalapa: penebalan kedalam
  • Pollen Cucurbita moschata: penebalan keluar
  • Pollen Hibiscus rosasinensis: penebalan ke luar

Plasmolisis merupakan peristiwa terlepasnya membran plasma dari dinding sel karena terjadinya peristiwa eksoosmosis (sel ditempatkan dalam larutan hipertonik). Osmosis merupakan peristiwa berpindahnya air atau pelarut dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang rendah, hal ini menyebebkan membran sel akan mengkerut karena cairan didalamnya keluar ke lingkungan.

Pengammatan dilakukan pada daun Rhoe discolour , sel ditetesi dengan larutan hipertonis (gula berkonsentrasi bertingkat) untuk melihat adanya perubahan pada sel akibat peristiwa plasmolisis.

Pengamatan:

Picture1k

Gambar 1. Daun Ficus elastica * penebalan ke dalam ditemukan sistolit dan litosit. Lanjutkan membaca “Sitologi (Penebalan Dinding Sel & Plasmolisis)”